PRA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

          Bukit tuncung adalah sebuah nama kampung yang sudah terkenal sejak zaman Pra Kemerdekaan.Setahun kemudian pada tahun 1945 pasukan Andi Sose seluruh annggotanya awalnya membangun posisi bahwa Maroangin bagian timur di Bukit Cuncung sebagai benteng pertahanan pasukan tentara yang dipimpin oleh Andi Sose. Anggota berasa di benteng tersebut dua hari kemudian tentara Belanda menguasai Cuncung bagian timur di daerah datar Bt. Lipang menuju benteng pertahanan Andi Sose, Andi Manyulei, Pak Arahab, Pak Piab an sehingga terjadi serangan tentara Belanda melawan pasukan tentara yang dipimpin oleh Andi Sose maka banyak serangan tentara Belanda yang tewas saat itu, lalu pasukan Belanda mundur dari pertempuran itu meninggalkan Maroangin menuju pangkalan selanjutnya maka selesai pertempuran tersebut Bukit Cuncung dirubah menjadi Tuncung, diberi nama tempat perjuangan Andi Sose maka lahirlah Tuncung. Setelah Indonesia merdeka warga di Cuncung turun ke daerah datar tujuannya untuk perpindahan kampong pada tahun 1959. Struktur kampung menjadi 1 desa tahun 1960 penjajahan Belanda. Namun Tuncung ini berasal dari kata Tuncung artinya daerah tempat pertahanan Andi Sose, Andi Manyulei, Pak Arahab, Pak Piaban. Dikatakan Tuncung tempat perjuangan melawan Belanda. 

                    Tidak lama kemudian mucul lagi tentara Jepang mulai dari kampung Karabosi Kab. Sidrap terjadi penembakan Empat Puluh Ribu Jiwa tewas pada saat itu. Pada saat itu disuruh berbaris lalu ditembak satu persatu dan selanjutnya berjalan lagi sampai memasuki Daerah Bolli. Pada saat itu tentara Jepang masuk di wilayah Bolli Desa Tuncung sempat bertanya pada penduduk setempat bahwa kampung apakah ini, penduduk mengatakan adalah Bt. Lipang sehingga tidak ada penduduk kampung tertembak oleh Jepang sehingga tentara Jepang Kemerdekaan Republik Indonesia Tuncung masih dikenal oleh segenap penjuru.